twitter
rss

Tampilkan postingan dengan label Hasil Belajar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hasil Belajar. Tampilkan semua postingan

A.Look at these pictures.












  1. Pat was in bed.
  2. Ann and Jack were in the cinema.
  3. Mr. and Mrs. Smith were at restourant.
  4. And you? I was in school.

B.Put in was/wasn't/were/weren't.
  1. We didn't like our hotel room. It was very small and it wasn't very clean.
  2. Linda got married when she was 24 years old.
  3. I phoned you last evening, but you weren't home. Where were you?
  4. Joni wasn't at work last week because he was sick. He's better now.
  5. The banks weren't open yesterday because it was a holiday.
  6. "Were you at home at 9:30?" "No, I wasn't, I was at work." 
 
C.Change the verbs in brackets into the correct form of Simple Past Tense.
 
              Jack (1.be) was a young sailor. He (2.live) lived in England, but he (3.be) was often away with his ship.
              One summer he (4.come) came back from a long voyage and (5.find) found new neighbours
neat his mother's house. They (6.have) had a pretty daughter and Jack soon (7.love) loved her very much.
               He (8.say) said to her,"My next voyage will begin in a few days' time, Gloria. I love you, and I'll marry you when I come back. I'll think about you a present from every port."
               Jack's first port (9.be) was Freetown in Africa, and he (10.send) sent Gloria a parrot from there. It (11.speak) spoke five languages.
               When Jack's ship (12.reach) reached Australia, there (13.be) was a letter from Gloria. It (14.say) said,"Thanks you for the parrot, Jack. It tasted much better than a chicken."

           One day Nasreddin went to a (1) dinner party. He was (2) wearing old (3) clothes. When he came, nobody looked at him and nobody gave him (4) a seat so Nasreddin went home and (5) put on his best clothes and went back to the party.
           The (6) host at once got up and came to meet him. He (7) offered him to the best table and gave him a good seat and (8) offered him the (9) best food.
           Nasreddin sat and (10) put off this coat in the food and said,"Eat coat!" The guests were very (11) suprised and asked him,"What are you doing, Nasreddin?"
          "When I came here with my old clothes, nobody looked at me. Then, I went home and came back in my best clothes and you gave me the (12) best food and drink so you gave food to my clothes instead of me."

Kedua pengangguran ini merupakan pengangguran yang bersifat sementara. Untuk mengatasi kedua pengangguran itu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  1. Proyek Padat Karya untuk menambah kesempatan kerja dengan mendirikan industri baru, pembangunan jalan raya, jembatan, dan lain-lain.
  2. Menarik investor baru dengan cara deregulasi dan debirokratisasi.
  3. Pengembangan transmigrasi untuk menambah lapangan kerja baru di bidang agraris dan sektor lain.
  4. Memberikan bantuan pinjaman lunak dan bantuan lain untuk memacu kehidupan industri kecil
Adji, Wahyu, dkk. 2007. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

  1. Siapapun narasumbernya, kalian harus menghormatinya. Pewawancara harus tampil positif, baik gaya, cara, maupun sikap bicara.
  2. Usahakan agar proses wawancara berlangsung seperti dialog atau ngobrol-ngobrol biasa. Pemahaman dan penguasaan atas topik wawancara akan mengangkat harga diri pewawancara di hadapan narasumber.
  3. Berwawancaralah dengan tanya-jawab secara lancar sesuai bahan pertanyaan yang sudah kalian pelajari dan pahami.
  4. Ajukan pertanyaan secara wajar, tanpa berlarut-larut.
  5. Perlu kalian ingat bahwa wawancara bukan interogasi, melainkan usaha mendapatkan informasi sebagai bahan tulisan. Pertanyaan yanga kalian ajukan boleh tajam, tandas, tetapi jangan memojokkan narasumber atau terkesan menguji narasumber, apalagi menggurui.
  6. Meminta narasumber untuk mengulangi jawabannya bukan hal yang baik. Hal ini seharusnya dihindari. Oleh karena itu, perhatikan dengan saksama jawaban-jawaban narasumber.
  7. Tape Recorder memang satu sarana yang dapat kalian gunakan untuk membantu. Akan tetapi, jangan menggantungkan diri dari benda tersebut. Biasakan untuk mempertajam daya ingat dan kemampuan menulis cepat.
  8. Ucapkan terimakasih setelah wawancara selesai.
  9. Mohon maaf apabila saat wawancara berlangsung ada hal-hal yang tidak berkenan.
  10. Memohon kesediaan nara sumber untuk dihubungi kembali jika ada hal-hal yang perlu ditanyakan ulang.
  11. Saat menuliskan hasil wawancara, hindari informasi yang bersifat rahasia pribadi narasumber.
Mafrukhi, dkk. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga

  1. Menyampaikan kelebihan dan kekurangan.
  2. Menyertakan alasan yang logis.
  3. Menyampaikan jalan keluar (solusi permasalahan).
  4. Mengungkapkan dengan bahasa yang santun.
  5. Menghindari kalimat yang menyinggung perasaan orang lain.

Mafrukhi, dkk. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga

  1. Pertukarkanlah subyek dengan objek dan sebaliknya.
  2. Ubahlah awalan pada predikat, yaitu mengubah awalan me- dengan di-
  3. Tambahkan kata tugas oleh di depan objek, terutama jika objek terpisah oleh kata lain dari predikat.

Mafrukhi, dkk. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga

  1. Menyeleksi naskah yang diterima
  2. Mengedit naskah sebelum dicetak
  3. Secara sendirian atau bersama penulis memegang hak cipta
  4. Merencanakan format, tata wajah terbitan
  5. Menyiapkan bahan-bahan seperti kertas, tinta dan lainnya
  6. Membayar honorarium maupun royalti yang telah disepakati atau kewajaran kepada penulis

Lasa Hs. 1998. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Tawarikh dapat diartikan sebagai:
  1. Publikasi yang terbit rutin memuat kejadian penting dalam satu tahun, transaksi lembaga, laporan-laporan dalam bidang tertentu.
  2. Catatan peristiwa yang disusun secara kronologis.
  3. Catatan-catatan lain yang peraturannya runtut.
Lasa Hs. 1998. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

  1. Buku, pamflet dan semua hasil karya tulis lainnya.
  2. Ceramah, kuliah, pidato dan lainnya.
  3. Karya pertunjukan seni musik, karawitan, drama, pewayangan, pantomin dll.
  4. Ciptaan musik dan tari ( koreografi ) dengan atau tanpa teks.
  5. Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis dan seni patung.
  6. Karya arsitektur.
  7. Peta.
  8. Karya sinematografi.
  9. Karya fotografi.
  10. Terjemahan, tafsir, saduran dan penyusunan bunga rampai.
Lasa Hs. 1998. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

  1. Menginformasikan; tentang suatu persoalan yang sedang terjadi dalam lingkungan organisasi atau situasi kondisi diri dan perusahaan yang bersangkutan.
  2. Meyakinkan; suatu sudut pandang pembicara kepada pendengar.
  3. Membujuk; agar pendengar mau ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang sedang diikuti oleh pembicara.
  4. Menginspirasi; memotifasi diri pendengar agar ikut bertindak seperti yang diinginkan.Contoh: acara pengumpulan dana dan seminar kewirausahaan.
  5. Menghibur; dan membuat mereka tertawa, karena mungkin dalam suasana yang tegang dan penuh ketidakpastian, yang lebih penting dilakukan adalah membuat sedikit mereka tertawa.

  1. Gagasan merupakan wujud ideal kebudayaan yang berupa kumpulan ide-ide, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.
  2. Aktivitas merupakan wujud kebudayaan sebagai suatu kegiatan serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
  3. Artefak merupan wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat .

1.       Nilai Normatif

Maksudnya resmi diterima oleh bangsa. Bagi bangsa , konstitusi tidak hanya berlaku secara hukum (legal) melainkan juga berlaku secara nyata dalam masyarakat.

2.       Nilai Nominal

Maksudnya sesuai dengan hukum yang berlaku, namun tidak sempurna. Ketidaksempurnaan itu disebabkan oleh pasal yang tidak berlaku atau tidak seluruh pasal dalam konstitusi tersebut berlaku umum.

3.       Nilai Sistematik

Maksudnya hanya berlaku untuk kepentingan penguasa. Dalam menjalankan kekuasaan politik. Penguasa menafsirkan konstitusi sesuai dengan keinginan.

  1. Manusia dijadikan Allah SWT sebagai khalifah di bumi.
  2. Malaikat diperintah Allah SWT untuk sujud ( hormat ) kepada Adam ( manusia ).
  3. Manusia ( Adam ) diberi ilmu dan diajarkan kepadanya.
  4. Manusia diberi akal dan nafsu yang menjadi modal bagi kemajuan dan dinamika kehidupan.

  1. Untuk mengetahui kadar akal, pemahaman, kadar kecintaan dan keikhlasan terhadap kemaslahatan umum.
  2. Karena kemampuan intelektual manusia adalah sangat heterogen dan jalan pikiran pun berbeda-beda, sebab kemungkinan diantara mereka mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
  3. Semua pendapat dalam musyawarah tersebut diuji kemampuannya.
  4. Dalam musyawarah akan terlihat ikatan batin antar manusia untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam konteks yang lebih luas pentingnya suatu jama'ah ( kelompok ) untuk menjalin suatu ukhuwah Islamiyah yang kuat.

  1. Yakin bahwa perbuatan selalu diawasi oleh Malaikat.
  2. Tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum Allah SWT.
  3. Tidak mudah melakukan perbuatan dosa.
  4. Gemar beramal saleh.
  5. Berhati-hati dalam melakukan perbuatan.
  6. Bertanggung jawab atas semua perbuatannya.

  1. Mampu berbentuk sebagai manusia
  2. Tidak berjenis kelamin
  3. Tidak makan dan minum
  4. Tidak jemu beribadah dan tidak letih
  5. Berpenampilan menarik dan gagah
  6. Memiliki sayap
  7. Tidak pernah melakukan perbuatan maksiat dan dosa

  1. Memberikan pembatas sekaligus pengawasan terhadap kekuatan politik.
  2. Menciptakan satu bentuk ketatanegaraan tertetu.
  3. Sebagai landasan struktural bagi suatu negara.
  4. Penjamin hak asasi manusia.

Kostitusi Menggambarkan menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara, yaitu berupa kumpulan peraturan untuk membentuk, mengatur atau memerintah negara.

  • Dasar negara diartiakan sebagai landasan bagi suatu negara dalam menjalankan kehidupan bernegara.
  • Dasar negara sering disebut pula dasar falsafah negara atau philosofische grondslag yang selalu dimiliki setiap negarasebagai pedoman dalm penyelenggaraan penyelenggaraan negara untuk mencapai tujuan negara.
  • Dasar negara merupakan pedoman, patokan bertingkah laku dalam kehidupan bernegara.


A.      Hasil lukisan di sebut dengan nama ragam hias, umumnya sangat dipengaruhi dan erat hubungannya dengan foktor-faktor:
1.    Letak geogratif daerah pembuat betik yang bersangkutan.
2.    Sifat dan tata penghidupan daerah yang bersangkutan
3.    Kepercayaan dan adat istiadat yang ada di daerah yang bersangkutan
4.    Keadaan alam sekitarnya, termasuk folra dan fauna.
5.    Adanya kontak dan hubungan antar daerah pembatik.
B.      Seni batik, dapat dilihat dari berbagai aspek seperti antara lain:
1.    Proses pembatikan atau pembuatan
2.    Mutu pembatikan
3.    Ragam hias
4.    Tata warna
C.      Ragam hias batik
1.    Merak Ngibing dari Indramayu, Garut
2.    Cocohan dari Indramayu
3.    Fajar Menyingsing dari Madura,
4.    Tambal dari Solo, Yogya, Pekalongan, Cirebon
5.    Semen Gurdo dari Cirebon
6.    Merak Merem dari Jambi
7.    Kerak Angus dari Sumatra Barat
D.      Secara garis besar terdapat 2 golongan ragam hias batik: